Bersama malam yang telah larut. Ingin dia sampaikan bahwa kerinduan ini begitu dalam, begitu terasa dan benar adanya.
Bahkan dia tidak bisa menitipkan kerinduan itu kepada bulan dan bintang yang begitu setia menemaninya hingga munculnya fajar.
Satu rasa yang mungkin semua orang tidak bisa merasakan keajaiban dari sebuah kerinduan. Kerinduan yang entah mengapa datang tiba-tiba bersama dengan malam yang telah larut.
"Jangan beritahukan dia dulu kalau aku merindukannya" ucap sang perindu.
"Aku butuh keyakinan. Meyakinkan hatiku bahwa, apakah dia juga merindukanku? Mengingatku? Bahkan disaat aku belum merindukannya." tanya si perindu lagi.
* Aku hanyalah seperti patung tua yang menunggu dengan diam, diam, dan entah kenapa seperti tidak ada mulut yang diciptakan untuk berbicara.
Selembar kertas yang menunggu angin untuk bisa berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain *
Berikan satu alasan yang baik, agar dia lebih yakin bahwa kau juga akan membalas kerinduannya tanpa harus ada permohonan di dalamnya.Untuk malam yang telah larut, kutitipkan tulisan ini untuk disimpan dan akan terus dibaca oleh sang penulis.